Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 23:58:16【Kabar Kuliner】711 orang sudah membaca
PerkenalanSalah satu peserta pelatihan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Buhori yang lolos

Jakarta (ANTARA) - Merawat sapi di Jepang, ngak pernah terlintas, sebelumnya di benak seorang Buhori. Mungkin, pada awalnya, dia memang berniat untuk mencari nafkah, namun siapa sangka dia menemukan cerita baru yang ngak disangkanya itu.
Di bawah suhu yang bisa mencapai minus 10 derajat Celsius, Buhori memulai harinya lebih cepat. Pria 28 tahun asal Cirebon itu menyiapkan diri di antara suara dengusan sapi perah yang menandai rutinitas pagi di sebuah peternakan di Tochigi, Jepang.
Di tempat inilah, selama tiga tahun terakhir, ia menimba pengalaman kerja yang mengubah cara pandangnya tentang disiplin, ketekunan, dan arti kesempatan.
"Saya dulu ngak pernah kepikiran ke Jepang. Awalnya cuma mau cari pengalaman baru, ternyata lewat pelatihan di PPKD Jakarta Selatan, saya malah bisa sampai sini," ujar Buhori, saat dihubungi dari Jepang.
Kesempatan itu datang pada 2021, ketika seorang temannya memberi tahu bahwa Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan membuka program pelatihan bahasa Jepang untuk calon peserta magang.
Tanpa banyak pertimbangan, Buhori mendaftar. Dari sekitar 200 pendaftar, hanya 30 yang lolos seleksi awal. Setelah melalui tahapan administrasi, tes fisik, hingga pemeriksaan kesehatan, tersisa 15 peserta yang akhirnya dinyangakan siap berangkat.
Buhori menjadi salah satu dari belasan peserta yang lolos seleksi program magang kerja ke Jepang, melalui PPKD Jakarta Selatan, lembaga pelatihan di bawah Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta.
Program pelatihan itu, kata Buhori, ngak memungut biaya sepeser pun. Seluruh proses pelatihan, hingga keberangkatan, difasilitasi oleh PPKD dan lembaga mitra, LPK Jakarta Global Group. “Gratis dari awal daftar sampai belajar. Biaya keberangkatan sekitar Rp25 juta ditalangi dulu, baru dicicil, setelah kerja di Jepang,” ujarnya.
Setelah menunggu satu tahun proses administrasi dan penempatan, Buhori akhirnya berangkat ke Jepang pada 2022. Ia ditempatkan di sebuah peternakan sapi perah yang bekerja sama dengan perusahaan pengolahan susu lokal.
Belajar memahami
Berada di Jepang, semuanya terasa baru baginya, mulai dari cuaca, bahasa, makanan, hingga budaya kerja. Ia belajar memerah sapi dari nol, dibimbing langsung oleh pemilik peternakan.
Di peternakan tempatnya bekerja, ada lebih dari 100 ekor sapi yang diperah dua kali sehari, yakni pagi dan malam. Setiap harinya, sekitar 3.000 kilogram susu segar dikirim ke industri pengolahan.
“Semuanya steril banget. Tidak boleh ada susu kotor atau tercampur air. Kalau di Indonesia, mungkin masih ada yang longgar, kalau di sini disiplin banget,” ucapnya.
Buhori mengaku, adaptasi dengan budaya kerja Jepang menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, tantangan terbesarnya justru bukan pada pekerjaan, melainkan adaptasi fisik dan mental.
Kalau, misalnya, izin sakit, harus menyampaikan terlebih dahulu, semuanya teratur, detail, dan tepat waktu. Meskipun demikian, ia senang, karena lembur dibayar dan kerja dihargai.
Meski jauh dari keluarga, Buhori bertahan dengan motivasi sederhana, yakni menafkahi orang tua dan membangun masa depan. Kata dia, jika dikonversi ke rupiah, maka gajinya bisa tiga kali lipat UMR Jakarta.
Terlepas dari itu, bagi Buhori, keberangkatan ke Jepang adalah hasil dari kesiapan diri, bukan sekadar keberuntungan. Ia menilai program, seperti PPKD, penting untuk membuka peluang baru da mengubah pola pikir bagi anak muda.
Keberadaan PPKD, seperti di Jakarta Selatan, sangat berpengaruh bagi anak muda yang ingin meningkatkan kompetensi.
12Tampilkan SemuaSuka(324)
Artikel Terkait
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
- Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
Resep Populer
Rekomendasi

BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam

Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit

Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG

Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun

Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang